saya sudah sejak smp tahu permainan ini, mungkin hanya saya lah yang terlambat mengetahui bagaimana memainkan bidak ma papan tersebut, saya pun tidak begitu tertarik dengan permainan tersebut, karena saya pikir saya terlalu bodoh memainkan catur, saya baru tertarik ketika kelas 1 sma teman sebangku saya yang suka mencontek tugas dan mencontek hasil pekerjaan saya, dia begitu lihai memainkannya, sehingga membuat saya berpikir jika saya pasti bisa bermain lebih bagus dari dia, selang 3 bulan saya sudah cukup mahir, bahkan melawan orang dewasa sekalipun, lama kelamaan saya pun termenung akan filosofi dari catur itu sendiri,
dari luar terlihat ini adalah permainan strategi yang mungkin meniru replika kerajaan-kerajaan eropa abad kegelapan, semua terlihat wajar, hanya saja yang membuatku tidak habis pikir sang ratulah yang amat tangguh punya peluang lebih besar hanya untuk melindungi pasangan hidupnya, yaitu sang raja yang pastinya berjenis kelamin pria, pikir saya mungkin orang eropa tidak masalah dengan adanya emansipasi, disana mungkin para prianya lebih menuntut wanita bisa bersaing dengan pria, namun untuk permainan catur ini agaknya terlalu berlebihan, dengan menempatkan sang ratu sebagai superior yang bisa mengalahkan banyak pria tangguh, seperti prajurit, kuda, benteng, menteri, dengan mudahnya, bahkan hanya ratu yang lain juga lah yang sanggup menandinginya, tidak heran ratu lebih dipuja dalam masyarakat barat, dikarenakan mereka selalu lebih mulia, andai mereka jahatpun itu juga dari suaminya saja lah, yaitu sang raja, sang raja-lah yang banyak dipersalahkan dan dipandang sebagai sang ditaktor, suka mengorbankan rakyat banyak, terutama ketika terdesak,papan hitam-putih menandakan orang barat tidak percaya bahwa semua manusia suci dan bersih, ada jahat dan baik, yang jahat selamanya jahat yang baik selamanya baik,
dalam perang di barat pun, tidak ada kata maaf, musuh harus ditumpas dengan cara dihilangkan nyawanya,bunuh membunuh sama seperti kepada umat isalm dalam menghadapi kaum salib, sebaliknya muslim selalu memberi kesempatan pada mereka melakukan kebaikan, sikap haus darah dalam masyarakat barat agaknya melekat hingga kini, tidak ada kata maaf untuk pendosa,
dalam maksud "putih maju terlebih dahulu" itu menurut saya adalah paham rasisme yang terselubung, bahwa kulit putih berhak menyerang lebih dulu ke negara kulit hitam, tidak ada kulit hitam yang menyerang ke negara kulit putih terlebih dahulu, sehingga kadang politik semacam apartheid hanyalah retorika belaka,
mungkin saya tak perlu mengkaitkannya dengan agama saya karena memang ini hanyalah sebuah permainan, terlepas dari haram halalnya, yang lebih condong lupa kepada tuhan, namun mungkin saya lebih bisa merenung apa yang disampaikan sang pembuat catur, kepada saya, orang timur, khususnya asia yang mungkin terlalu baik untuk jadi pengikut bangsa barat, mungkin kehidupan penuh dengan perangkap yang mana kita harus segera membuat penangkal tersebut, bukan hanya menghindarinya, saya rasa masi banyak hikmah yang bisa diambil dari setiap perbuatan, termasuk bermain catur, dan bukan permainan belaka, yang jelas setaip langkah amat berguna dalam menentukan kesuksesan kita kelak, aku harap aku seperti itu, goodluck
dari luar terlihat ini adalah permainan strategi yang mungkin meniru replika kerajaan-kerajaan eropa abad kegelapan, semua terlihat wajar, hanya saja yang membuatku tidak habis pikir sang ratulah yang amat tangguh punya peluang lebih besar hanya untuk melindungi pasangan hidupnya, yaitu sang raja yang pastinya berjenis kelamin pria, pikir saya mungkin orang eropa tidak masalah dengan adanya emansipasi, disana mungkin para prianya lebih menuntut wanita bisa bersaing dengan pria, namun untuk permainan catur ini agaknya terlalu berlebihan, dengan menempatkan sang ratu sebagai superior yang bisa mengalahkan banyak pria tangguh, seperti prajurit, kuda, benteng, menteri, dengan mudahnya, bahkan hanya ratu yang lain juga lah yang sanggup menandinginya, tidak heran ratu lebih dipuja dalam masyarakat barat, dikarenakan mereka selalu lebih mulia, andai mereka jahatpun itu juga dari suaminya saja lah, yaitu sang raja, sang raja-lah yang banyak dipersalahkan dan dipandang sebagai sang ditaktor, suka mengorbankan rakyat banyak, terutama ketika terdesak,papan hitam-putih menandakan orang barat tidak percaya bahwa semua manusia suci dan bersih, ada jahat dan baik, yang jahat selamanya jahat yang baik selamanya baik,
dalam perang di barat pun, tidak ada kata maaf, musuh harus ditumpas dengan cara dihilangkan nyawanya,bunuh membunuh sama seperti kepada umat isalm dalam menghadapi kaum salib, sebaliknya muslim selalu memberi kesempatan pada mereka melakukan kebaikan, sikap haus darah dalam masyarakat barat agaknya melekat hingga kini, tidak ada kata maaf untuk pendosa,
dalam maksud "putih maju terlebih dahulu" itu menurut saya adalah paham rasisme yang terselubung, bahwa kulit putih berhak menyerang lebih dulu ke negara kulit hitam, tidak ada kulit hitam yang menyerang ke negara kulit putih terlebih dahulu, sehingga kadang politik semacam apartheid hanyalah retorika belaka,
mungkin saya tak perlu mengkaitkannya dengan agama saya karena memang ini hanyalah sebuah permainan, terlepas dari haram halalnya, yang lebih condong lupa kepada tuhan, namun mungkin saya lebih bisa merenung apa yang disampaikan sang pembuat catur, kepada saya, orang timur, khususnya asia yang mungkin terlalu baik untuk jadi pengikut bangsa barat, mungkin kehidupan penuh dengan perangkap yang mana kita harus segera membuat penangkal tersebut, bukan hanya menghindarinya, saya rasa masi banyak hikmah yang bisa diambil dari setiap perbuatan, termasuk bermain catur, dan bukan permainan belaka, yang jelas setaip langkah amat berguna dalam menentukan kesuksesan kita kelak, aku harap aku seperti itu, goodluck